Senin, 11 Mei 2015

Melepas Belenggu



Melepas Belenggu

Untuk sesuatu yang ku takutkan, hari ini ku melepasmu.
Cepat atau lambat, sekarang atau nanti, hari itu pasti akan datang.
Maka terjebak didalam lingkaramu merupakan suatu hal yang salah.
Aku ingin hidup dengan penuh kelegaaan dan kebebasan yang bermakna.
Pergilah engkau, ku lepaskan engkau...

Untuk sesuatu yang selama ini benar-benar aku jaga dan genggam,
Hari ini aku melepaskanmu...
Karena semakin erat aku menggenggammu, semakin besar pula rasa takutku...
Bagaimana aku bisa melepaskan rasa takutku jika aku menggenggam terlalu erat...
Aku ingin melegakan diriku tanpa menggenggam apapun,
meski sedang berjalan di atas seutas tali...
Bilamana waktunya jatuh, maka terjatuhlah...
Bilamana ditakdirkan untuksampai, maka sampailah...
Aku tak ingin terlalu takut akan jatuh,
aku tak ingin terlalu mengkhawatirkan akan sampai atau tidak...
Aku ingin bernapas lebih lega dan merentangkan tanganku,
menjadi diriku sendiri dan menjalani semuanya dengan kelegaan...
Hari ini aku melepasmu...

Untuk sesuatu yang pernah membuatku merasa bersalah, hari ini aku melepasmu...
Sadari diri ini bukanlah manusia sempurna,
seringkali berpikiran ketika keburukan yang di dapat,
mungkin itu adalah hasil keburukan yang telah dilakukan pula...
Berpikir keras apa salahku, berpikir keras bagaimana caranya memperbaiki keadaan,
berpikir keras bagaimana caranya memperbaiki nama,
ternyata semuanya semakin membawa diri ke dalam lingkaran bersalah itu sendiri...
Dan semua lingkaran bersalah bermuara pada takut “apa kata orang”
Padahal, mau berbuat baik atau berbuat buruk, bagi orang yang tidak menyukai,
pasti akan selalu salah...
Sedangkan aku ingin hidup dalam kedamaian, bebas menggerakkan dan menyelaraskan antara pikiran, hati, dan alat gerakku...
Maka pergilah engkau, hari ini aku melepasmu...


Untuk sesuatu yang pernah ku sesali, hari ini ku melepasmu...
Aku tak pernah mengerti apa sebenarnya makna dari menyesal...
Selalu saja teringat, dan akan berakhir pada kata-kata “andaikan waktu itu aku....”
Dan kata-kata itu mengantarkan pada sebuah penyesalan, menyalahkan diri sendiri...
Sedangkan waktu tidak akan bisa di ulang kembali...
Dan waktu yang dihabiskan untuk memikirkan penyesalan sama dengan waktu untuk bergerak maju ke depan...
Bagaimana aku bisa terlepas dari rasa bersalah jika aku tetap menyesali sesuatu...
Maka pergilah engkau, hari ini aku melepasmu...

Untuk sesuatu yang tak sempat ku ucapkan,
untuk sesuatu yang belum dapat ku perbuat,
hari ini aku melepasmu...
Semua yang belum itu pasti berlabuh pada kalimat “andaikan waktu itu...”
Dan semua itu akan berlabuh pula pada sebuah penyesalan...
Sedangkan bagaimana aku bisa melegakan diriku jika masih berada di dalam lingkaran penyesalan...
Maka pergilah engkau, hari ini aku melepasmu...

Untuk sesuatu yang ingin aku lupakan, hari ini aku melepasmu...
Semakin aku berusaha melupakan, semakin kuat pula ingatan itu...
Semakin aku berusaha untuk melupakan, semakin besar pula perasaan bersalah karena berusaha melupakan...
Maka, bukan diusahakan untuk dilupakan, namun melepaskannyalah akan membuat semuanya terasa lebih ringan...
Aku ingin langkahku lebih ringan untuk maju melangkah ke depan...
Maka pergilah engkau, hari ini aku melepasmu...

Untuk sesuatu yang aku khawatirkan melupakannya, hari ini aku melepasmu...
Semakin aku takut kehilangan ingatanku, semakin kuat ketakutanku...
Sedangkan bagaimana aku bisa bebas dari ketakutanku itu jika aku selalu mengkhawatirkan akan lupa...
Semua ini hanyalah titipan...
Jika memang masih dipercaya untuk menyimpan ingatan, maka ingatan tak akan pudar termakan oleh waktu...
Jika memang tidak dititipkan lagi, maka tanpa berusaha dilupakanpun ingatan akan hilang...  
Maka hari ini aku ingin melepasmu...
Aku ingin melangkah lebih lega...
Hari ini aku ingin melepas semua belenggu itu...
Hari ini untuk hari esok yang lebih baik...

Mei, 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar