Jumat, 28 November 2014

Bintang dalam Rindu



Bintang dalam Rindu

Beribu juta mil jaraknya, begitu jauh jasadnya,
namun keindahan cahayanya jatuh tepat pada retina.
Tinggi, bercahaya di atas sana, terpancar indah,
bagai butiran berlian tersebar di seluruh langit nan megah.

Entah sampai kapankah bisa menggapainya,
entah sampai kapankah jebakan jarak ini terus merenggutnya.
Keindahannya seperti cahaya bintang,
membuat rindu ini semakin meradang.

Hanya bisa terus membuka mata,
untuk hanya merasakan dekat cahayanya
hingga jatuh tepat pada retina.

Hanya bisa terus berharap dalam penantian panjang,
menanti dekatnya kan datang,
meraih impian, menembus batas.

Telah ku temukan bintangku,
dan terus kupendam rasaku.
Hanya aku, bintangku, dan penciptaku yang tahu,
hingga dekatku datang menjadi satu.


November 2014

Minggu, 23 November 2014

Sepi

Sepi

Setiap yang datang, suatu hari nanti akan pergi.
Begitupun dengan diri ini ketika datang, suatu hari nanti akan pergi juga.
Gundah terus saja melanda bagai teka-teki yang tak terpecahkan.
Rasa takut terus mendera bagai bom waktu yang terus menghantui kedamaian hati.

Namun sebenarnya tak perlu ada yang ditakutkan,
meski sebenarnya hidup dalam sepi adalah hal yang paling menakutkan.
Terjebak dalam kata sepi, terjebak dalam ketakutan sendiri,
semuanya menutup rasa syukur dengan adanya kehadiran kemarin dan sekarang.

Sepi pasti datang entah esok ataupun lusa,
entah kapankah datangnya, namun sepi pasti akan datang.
Karena datangnya sepi tak pasti,
maka pastikan untuk selalu mensyukuri setiap kehadiran kemarin dan sekarang.

Meski sepi pasti datang, namun percayalah dengan kebersyukuran kemarin dan sekarang,
maka Sang Maha Menghadirkan tak kan meninggalkanmu
dan tak kan membiarkanmu sendiri dalam sepi.

Jika memang benar di alam sana kan terasa sepi,
maka sepi adalah awal kehadiran yang abadi dalam alam selanjutnya yang kekal.
Maka tak perlu takut lagi untuk merasakan sepi esok atau lusa,
syukurilah dengan adanya kehadiran kemarin dan hari ini.

November, 2014