Melepaskan Pelukan Kenangan
Menjalani hari sembari menunggu peruntungan.
Berpindah dari satu impian ke impian lain.
Satu-persatu menemukan peruntungan dalam impiannya.
Sebagian lain menemukan impian dalam peruntungan.
Satu-persatu telah melepas kenangan mereka.
Namun diri ini seakan hanya bisa memeluk kenangan terhanyut dalam peruntungan dan impian yang telah usai.
Haaah... sejenak diri ini menghela napas.
Seakan begitu sulitnya terlepas dari pelukan kenangan.
Mereka terus datang dan hadir dalam ingatan,
namun nyatanya merekapun sudah temukan kehidupan baru, tak berbalas merindukan kenangan.
Semakin lama semakin jauh,
semakin terabaikan, semakin beda pula frekuensinya,
hingga pada akhirnya terus memeluk kenangan hanya akan membuat keadaan kini dan nanti menjadi makin penat.
Sudahlah, ini hanya tentang waktu.
Sebentar atau lama, masing-masing akan menemukan frekuensinya yang sama lagi.
Atau justru akan ditemukan dengan yang se-frekuensi.
Tak perlu dipaksakan jikalau belum juga temukan yang se-frekuensi,
karena ini hanya membuat daya semakin melemah.
Lepaskan saja sedikit-demi sedikit kenangan dalam pelukan.
Kemudian sadari kini sudah beda masanya.
Hingga sabar datang dalam genggaman, jangan pernah lepaskan.