Minggu, 15 November 2020

Radar dan Frekuensi

Radar dan Frekuensi

Sering kali kuterpaku dengan frekuensi
yang pernah tertangkap oleh radarku.
Meskipun radarku selalu berusaha menangkapnya kembali,
namun gelombangnya terlalu jauh
dan kemudian hilang.

Berulang kali pula kumemanggil frekuensi yang jarak gelombangnya lebih pendek,
namun tetap saja radarku tak dapat menangkapnya.
Baik gelombang yang jauh maupun dekat, entah mengapa tak ada satupun yang dapat tertangkap frekuensinya.

Mungkin karena masih tertaut frekuensi gelombang jauh,
padahal kini kian samar terbaca,
sehingga mencari frekuensi gelombang pendek masih begitu tak jelas terbaca.

Sabarlah, mungkin nanti ada masanya.
Ini hanyalah soal waktu,
dan sabar akan menjadi penolongmu.

Rabu, 14 Oktober 2020

Melepaskan Pelukan Kenangan

Melepaskan Pelukan Kenangan

Menjalani hari sembari menunggu peruntungan.
Berpindah dari satu impian ke impian lain.
Satu-persatu menemukan peruntungan dalam impiannya.
Sebagian lain menemukan impian dalam peruntungan.
Satu-persatu telah melepas kenangan mereka.
Namun diri ini seakan hanya bisa memeluk kenangan terhanyut dalam peruntungan dan impian yang telah usai.

Haaah... sejenak diri ini menghela napas.
Seakan begitu sulitnya terlepas dari pelukan kenangan.
Mereka terus datang dan hadir dalam ingatan,
namun nyatanya merekapun sudah temukan kehidupan baru, tak berbalas merindukan kenangan.
Semakin lama semakin jauh,
semakin terabaikan, semakin beda pula frekuensinya,
hingga pada akhirnya terus memeluk kenangan hanya akan membuat keadaan kini dan nanti menjadi makin penat.

Sudahlah, ini hanya tentang waktu.
Sebentar atau lama, masing-masing akan menemukan frekuensinya yang sama lagi.
Atau justru akan ditemukan dengan yang se-frekuensi.

Tak perlu dipaksakan jikalau belum juga temukan yang se-frekuensi, 
karena ini hanya membuat daya semakin melemah.
Lepaskan saja sedikit-demi sedikit kenangan dalam pelukan.
Kemudian sadari kini sudah beda masanya.

Hingga sabar datang dalam genggaman, jangan pernah lepaskan.

Senin, 28 September 2020

Selama Ini

 Mencoba untuk melupakan, dan menjajaki sisi lain dunia.

Namun ternyata duniaku memang di sana.

Berharap mendapatkan peruntungan yang baru.

Namun tetaplah memang duniaku di sana.


Selama ini mencoba untuk bungkam 

Dan mencoba melupakan duniaku,

Namun ternyata semakin aku berusaha menjauh, 

Semakin aku tertarik masuk ke dalamnya.


Selama ini mencoba untuk menghapus jejak,

Namun semakin kumenghindar, semakin kutertarik dalam sajak.

Kadang kupikir ini suatu hal yang salah, 

Namun dahulu kurasakan ini adalah sebuah anugerah.


Kepekaan yang tertuang dalam sajak 

Menjadi sebuah karya yang bermakna.

Kepekaan yang selama ini dibungkamkan 

Menjadi sebuah kekangan merana.


Bisa jadi kali ini kucoba hadirkan sajakku kembali.

Mungkin juga di hari lain kukembali membungkamkan diri.


Nyatanya tak semua orang harus 

Dan bisa dibahagiakan.

Maka merubah diri menjadi yang mereka harapkan 

Hanya akan jadi sangat melelahkan.


Nyatanya setiap kita memang tercipta berbeda

Dan tak ada yang sama.

Pembeda tersebut adalah sebuah amugerah 

yang tak harus jadi perdebatan.


Mencoba hadirkan kembali sajak lama 

Namun dengan versi terbaru yang berwarna.





Rabu, 15 Juli 2020

Relakan

Kadang, rindu dengan suatu keadaan tertentu.
Tapi ketika mengulang kembali masuk kedalam sana,
semua tak lagi sama rasanya.
Entah karena masa yang sudah berbeda,
entah karena objek yang sudah berubah.
Maka saat itulah saat sebuah kenangan hanya lebih baik untuk dikenang,
bukan untuk kembali masuk ke dalamnya.
Sehingga, saat terjebak dalam rindu,
merelakan yang telah terjadi dan menyusuri yang sedang dijalani akan menjadikan keadaan lebih baik.

Bekasi, Juli 2020

Jumat, 03 Juli 2020

Daun

Daun

Daun yang ingin kembali pada rantingnya,
tapi terlalu jauh terhempas terbawa angin,
melayang, terseok arus gerak angin yang membawanya.

Daun terlepas dari rantingnya saat ia mengering,
tak tahu lagi jalan kembali menempel pada rantingnya, terlepas dari rantingnya begitu saja seiring waktu yang membuatnya kering terbawa angin.

Tak ada orang yang tahu akhir perjalanan dari daun yang telah lepas dari rantingnya. Tak ada orang yang tahu kemana angin membawanya. Lapuk bersama tanah namun menjadi nutrisi pohon lain ataukah terbakar menjadi abu dan kembali hilang terhempas angin.

Sudahlah, saat terlepas dari rantingnya, ikuti saja angin berhembus. Atau suatu hari nanti akan jatuh juga di atas air sungai yang mengalir, entahlah, jalani saja dulu dan maknai perjalanan angin yang sedang berlangsung meski tanpa tahu terhempas kemana akan berujung.

Bekasi, Juli 2020