Jumat, 17 Juni 2011

Hari Ini Untuk Masa Depanku



Hari yang cerah...
Hari ini untuk masa depanku.
Jika aku menyesali masa laluku,
aku akan belajar dari situ,
pun demikian halnya
jika aku menyenangi masa laluku.

Hari ini masa depanku...
Hari ini adalah kesempatanku
dalam perbaikan diri.

Bermula dengan senyum yang ikhlas...
Itulah salah satu perwujudanku
untukmensyukuri anugerah-Nya.

Hari ini untuk masa depanku...
Jika aku gagal, aku tak takut lagi
mengulangnya dari awal
untuk menjadi pribadi baru
sampai aku disebut baik.
Jika aku berhasil,
aku akan memperkuat diri.

Jika ada yang menyemangatiku,
telingaku akan terbuka lebar
untuk mendengarnya.
Jika tak ada satupun yang menyemangatiku,
akan ku semangati diriku sendiri,
karena memang begitu berharganya
masa depan yang bermula dari hari ini.

17 Juni, 2011

Kamis, 16 Juni 2011

Alifah Kecil




Begitu lugu nan polosnya dirimu.
Orang bilang “Ya”,pun demikian denganmu.
Orang bilang “Tidak”, kau juga begitu.
Namun, bukan berarti kau plin-plan,
tapi apa adanya.

Kau berjalan teguh dengan apa yang kau yakini.
Harapmu, bayangan cita-cita kan segera kau temui.
Lalu kau berlari dan kau hampiri,
dengan senyumanmu yang tulus dan muka berseri.

Tapi apa yang terjadi setelah kau remaja,
kau tak tahu arah akan kemana.
kau tak tahu kan mengadu pada siapa.

Alifah kecil kini hilang arah.
Mengapa harus ia yang memikulnya.
Mengapa harus ia yang dipilih.
Bimbang, marah, sedih, merintih menangis pun
tak ada yang dapat menyelesaikan masalahnya.

Ia diperintahkan “Sebarkan!”,
tak ada pilihan lain.
Sebenarnya ia takut, tapi ia tak dapat menolak.
Sebenarnya ia tahu ini salah, tapi ia terpaksa lakukan.

Apakah ini yang disebut Negara Raya Merdeka?
Apakah merdeka yang dimaksud adalah
merdeka untuk berbuat segala hal
demi mendapatkan secarik kertas bertuliskan “LULUS”?

Di keheningan malam Alifah kecil menangis,
menengadahkan tangan, mengadu pada Tuhannya,
Memohonkan perlindungan dan kemerdekaan sejati.

Alifah kecil belumlah kalah.
Beberapa bulan setelahnya,
lahirlah Alifah kecil yang lebih berani,
Alif namanya.
Akhirnya semua itu terkuaklah oleh media massa.

Alif malang,
teruslah berjuang,
jalanmu masih panjang.

16 Juni,2011

Selasa, 07 Juni 2011

Hutanku Masa Depanku



Hijau nan indah terbentang
Terhampar luas di Nusantaraku

Kaulah nafasku
Kaulah hidupku
lebih dari itu,
kaulah paru-paru dunia ini

Kalau kau habis,
bumiku menangis

Kalau kau tak ada,
hutanku malang,
milyaran nyawa menghilang

Hutanku,
kaulah warisan dunia yang harus dijaga
karena hutanku masa depanku