Kamis, 22 Desember 2011

Aku dan Ragaku

Wahai otakku,
aktivkanlah syaraf-syarafmu,
sambungkanlah aku dengan ingatan-ingatan pelajaran dan kebaikan.

Wahai jantung dan paru-paruku,
sabarlah kalian ketika dalam perjalananku pulang-pergi mencari ilmu,
sabarlah kalian dari tuan-tuan bermulut asap
di setiap angkutan umum
bahkan dalam kelas belajarku.

Wahai pundakku,
kuatkanlah dirimu untuk menopang
beban tasku yang berat ini. 

Wahai kakiku, 
arahkan aku dalam langkahmu,
langkah menuju jalan kebaikan.

Wahai mataku, 
tataplah dunia ini, lihatlah kelak masa depanku,
pantaskah aku untuk menjadi orang yang berhasil kelak?
Jika belum, beritahukan kepada otakku 
untuk memerintahkan seluruh anggota tubuhku segeralah bergerak.

Wahai Tuhanku,
terimakasih atas segala nikmat yang telah Engkau berikan ini, 
hanya dengan Ridho-Mu lah segala impianku dapat tercapai.

Senin, 19 Desember 2011

Tak Kan Terpisahkan

Rinduku dengan sajak tak kan pernah terobati lagi, saat ini..
Tembok besar itu memisahkanku dengan sajakku.
Kini bukan lagi ku berkata
"Bagaimana ku selalu bersama sajakku?
Bagaimana ku bisa memperbaiki lafal ku tuk membacakan sajakku?",
tapi kini..
"Bagaimana caraku tuk hancurkan tembok pemisah itu sesegera mungkin?"
karena...
Aku dan sajakku tak kan pernah dapat dipisahkan.
Sajakku, bagian hidupku.

Selasa, 13 Desember 2011

Inginku Rasa Sisi Lain Dunia

Sejenak ingin ku pergi dari kepenatan ini,
Melihat dunia dari sisi lain,
Terbang setinggi-tingginya,
Menyelam sedalam-dalamnya,
Berlari sejauh-jauhnya.
kemudian...
Ku kembali dengan sekuat-kuatnya ku berusaha meraih bintangku,
Bintang yang paling terang.

Senin, 07 November 2011

Ini Begitu Sulit

Ini Begitu Sulit


Enam langkah telah berlalu.
Terlepaslah sedikit beban.
Tapi ternyata ku lengah.

Enam jalan telah ku coba,
namun tak berbuah satu pun.
Hingga ku coba dua jalan,
sampai tiga jalan pun tetap sama.

Rasanya...
Ini begitu sulit.
Seakan membunuh mimpi hidup-
hidup.

Akhirnya, jalan mana pun ku pilih,
meskipun seribu keraguan
menyelimuti,
namun tak ada pilihan lain.

Awal perjalanan,
memang ku bisa tersenyum lega,
meyakinkan diri langkah ini memang
benar
meski di awal ku ragu.

Namun, entah apakah ini langkah
pertengah,
ataukah langkah akhirku,
gundah gulana melanda ku kembali.

Tangis air mata ini
tak kan menghidupkan kembali yang
telah mati,
namun memang tak ada yang bisa
ku lakukan.

Tak ada,
ini begiu sulit.

November 2011

Selasa, 02 Agustus 2011

Bintang


Jika kau menjadi bintang,
bintang apakah yang kau
inginkan?

Jika kau menjadi bintang yang paling redup,
kau akan tertelan dalam gelapnya malam,
dan kemudian kau akan merasa kesepian.

Jika kau menjadi bintang yang paling terang,
kau akan menjadi yang terdepan,
namun setelah itu kau akan merasa kesepian pula.

Jika kau pernah merasakan kedua hal itu,
Manakah yang lebih kau inginkan?
Manakah yang membuatmu lebih bahagia?

Tak perduli redup atau terangkah dirimu,
kebersamaan adalah sumber bahagiamu,
aku,
kita,
semua.

2 Agustus 2011

Jumat, 17 Juni 2011

Hari Ini Untuk Masa Depanku



Hari yang cerah...
Hari ini untuk masa depanku.
Jika aku menyesali masa laluku,
aku akan belajar dari situ,
pun demikian halnya
jika aku menyenangi masa laluku.

Hari ini masa depanku...
Hari ini adalah kesempatanku
dalam perbaikan diri.

Bermula dengan senyum yang ikhlas...
Itulah salah satu perwujudanku
untukmensyukuri anugerah-Nya.

Hari ini untuk masa depanku...
Jika aku gagal, aku tak takut lagi
mengulangnya dari awal
untuk menjadi pribadi baru
sampai aku disebut baik.
Jika aku berhasil,
aku akan memperkuat diri.

Jika ada yang menyemangatiku,
telingaku akan terbuka lebar
untuk mendengarnya.
Jika tak ada satupun yang menyemangatiku,
akan ku semangati diriku sendiri,
karena memang begitu berharganya
masa depan yang bermula dari hari ini.

17 Juni, 2011

Kamis, 16 Juni 2011

Alifah Kecil




Begitu lugu nan polosnya dirimu.
Orang bilang “Ya”,pun demikian denganmu.
Orang bilang “Tidak”, kau juga begitu.
Namun, bukan berarti kau plin-plan,
tapi apa adanya.

Kau berjalan teguh dengan apa yang kau yakini.
Harapmu, bayangan cita-cita kan segera kau temui.
Lalu kau berlari dan kau hampiri,
dengan senyumanmu yang tulus dan muka berseri.

Tapi apa yang terjadi setelah kau remaja,
kau tak tahu arah akan kemana.
kau tak tahu kan mengadu pada siapa.

Alifah kecil kini hilang arah.
Mengapa harus ia yang memikulnya.
Mengapa harus ia yang dipilih.
Bimbang, marah, sedih, merintih menangis pun
tak ada yang dapat menyelesaikan masalahnya.

Ia diperintahkan “Sebarkan!”,
tak ada pilihan lain.
Sebenarnya ia takut, tapi ia tak dapat menolak.
Sebenarnya ia tahu ini salah, tapi ia terpaksa lakukan.

Apakah ini yang disebut Negara Raya Merdeka?
Apakah merdeka yang dimaksud adalah
merdeka untuk berbuat segala hal
demi mendapatkan secarik kertas bertuliskan “LULUS”?

Di keheningan malam Alifah kecil menangis,
menengadahkan tangan, mengadu pada Tuhannya,
Memohonkan perlindungan dan kemerdekaan sejati.

Alifah kecil belumlah kalah.
Beberapa bulan setelahnya,
lahirlah Alifah kecil yang lebih berani,
Alif namanya.
Akhirnya semua itu terkuaklah oleh media massa.

Alif malang,
teruslah berjuang,
jalanmu masih panjang.

16 Juni,2011

Selasa, 07 Juni 2011

Hutanku Masa Depanku



Hijau nan indah terbentang
Terhampar luas di Nusantaraku

Kaulah nafasku
Kaulah hidupku
lebih dari itu,
kaulah paru-paru dunia ini

Kalau kau habis,
bumiku menangis

Kalau kau tak ada,
hutanku malang,
milyaran nyawa menghilang

Hutanku,
kaulah warisan dunia yang harus dijaga
karena hutanku masa depanku

Minggu, 20 Februari 2011

Cinta


Cinta...
Sudah pantaskah ku berbicara tentang cinta?

Cinta...
Kapankah ku bisa berbicara tentang cinta?

Cinta..
Kali ini ku ingin membicarakan tentang cinta
Cinta yang memang begitu berbeda

Ku ingin berbicara tentang cintaku terhadap seorang lelaki

Bunda, Ayah..
Kapankah ku boleh membicarakan tentang ini?

Bunda, Ayah..
Umurku terus bertambah
Ku ingin engkau memperbolehkanku berbicara tentang ini
Agar kelak ku dapat memiliki bekal..
bekal untuk cintaku yang halal